Jenis-Jenis Offshore Rig Berdasarkan Kedalaman Laut

Pengeboran merupakan suatu aktivitas utama dalam kegiatan produksi minyak dan gas, karena aktivitas ini menjadi satu-satunya cara untuk mengakses reservoir minyak yang berada jauh di bawah lapisan tanah. Untuk membantu proses pengeboran migas, maka diperlukan suatu struktur yang di sebut Rig.

Salah satu jenis offshore rig

Rig pengeboran minyak merupakan suatu struktur yang menampung beberapa peralatan untuk keperluan ekstraksi minyak bumi dari bawah permukaan bumi. Rig sendiri bila dilihat dari segi wilayah operasionalnya terdiri dari 2 jenis, yakni Rig Onshore untuk aktivitas pengeboran di darat serta Rig Offshore untuk pengeboran lepas pantai, delta sungai maupun rawa.

Jenis-Jenis Rig Lepas Pantai Berdasarkan Kedalaman Laut

Rig offshore digolongkan dalam beberapa jenis berdasarkan dengan kedalaman laut/air, dengan kata lain pemilihan jenis Rig sangat bergantung dengan kedalaman laut dimana aktivitas pengeboran itu akan dilakukan. Adapun jenis-jenis rig yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Jack Up Rig

Sejak pertama diperkenalkan pada tahun 1954, Jack Up Rig telah menjadi jenis rig mobile yang paling populer untuk keperluan explorasi serta pengembangan lepas pantai. Jenis rig ini menggunakan platform yang dapat mengapung, dan kaki yang dapat dilipat. Dalam penempatannya, kaki/tiang akan diturunkan ke dasar laut, selanjutnya badan dari rig akan didongkrak ke atas permukaan air.

Dalam penggunaanya, Jack Up rig dapat digunakan untuk keperluan pengeboran di perairan dengan kedalaman hingga 150 meter. Bila kaki/penopangnya tidak dikerahkan, maka rig ini akan mengapung sehingga mempermudah mobilisasinya ke lokasi pengeboran lain.

2. Swamp Barge Rig

Swamp barge meruapakan jenis rig yang berdiri di atas barge, dan khusus digunakan untuk kedalaman maksimal 7 meter. Umumnya rig ini banyak diaplikasikan pada daerah rawa dan delta sungai. Karena berdiri di atas barge, maka rig ini tidak menggunakan tiang penopang, melainkan hanya dengan mengisi air ballast pada tangki barge hingga bertumpu di dasar sungi maupun rawa.

Disamping itu masih ada jenis Tender Barge, rig ini baik dari segi bentuk maupun pengoperasiannya sama halnya dengan swamp barge, namun tender barge digunakan pada kedalalam yang lebih dalam. Di Indonesia sendiri, kedua jenis rig ini dapat ditemui di Delta Mahakam, Kalimantan Timur.

3. Submersible Rig

Jenis Rig ini memiliki struktur utama berbentuk ponton maupun silinder yang dapat mengapung dan diatasnya dimuat rig serta peralatan pendukungnya. Keuggulan dari semi-submersible rig yakni dapat bergerak ke lokasi pengeboran karena ditopang oleh ponton. Setelah sampai di wilayah pengeboran, struktur utama dari rig ini akan diturunkan ke dasar laut sebagai penopang. Penggunaan sumbersible rig umumnya digunakan pada perairan dangkal dengan kedalaman sekitar 30 meter.

4. Semi-Submersible Rig

Pengembangan Semi-submersible rig didasari oleh kebutuhan akan rig dengan kemampuan mengapung yang baik ditengah pergerakan gelombang laut, serta untuk mendukung aktvitas pengeboran di laut. Umumnya jenis ini digunakan apabila jack-up rig tidak mampu menjangkau dasar laut, dimana semi-submersible rig mampu dioperasikan pada kedalaman 90-1000 meter.

Dari segi struktur, semi-submersible sama halnya dengan submersible rig yang didukung oleh ponton yang terendam di bawah permukaan air, dan di atas ponton tersebut berdiri kolom silinder sebagai penopang struktur geladak/deck tempat aktifitas pengeboran dilakukan. Rig ini menggunakan tali atau mooring sebagai pengikat serta jangkar yang diturunkan ke dasar laut agar posisi rig tetap berada pada titik yang ditentukan. Disamping itu, rig ini juga dilengkapi dengan Thruster, yakni sejenis baling-baling di bawah ponton yang digunakan untuk mengatur posisi rig secara dinamis.

5. Drill Ship

Dari namanya saja kita sudah dapat menggambarkan bentuk dari rig ini. Drill Ship merupakan jenis rig mobile dimana struktur utamanya didirikan di atas kapal, jadi prinsip utamanya yakni menempatkan rig di atas kapal laut. Tujuan utamanya ialah untuk mempermudah mobilisasi, tidak seperti submersible rig yang membutuhkan kapal tunda untuk mobilisasinya. Rig ini diperuntungkan untuk keperluan pengeboran laut dalam, yakni kedalaman 2000-3500 meter.

Kapal ini memiliki Moonp pool yakni lubang pada lambung kapal sebagai jalur atau akses untuk menurunkan alat pengeboran ke dasar laut. Seperti halnya semi-submersible rig, drill ship juga dilengkapi dengan Thruster untuk mengatur posisi kapal.

Drill ship tidak menggunakan jangkar sebagai tambatan ke dasar laut, khusunya pada aktivitas pengeboran laut dalam, melainkan menerapkan sistem DPS (Dynamic Positioning System) yang terhubung ke komputer. Sistem DPS bergantung pada Thruster sebagai tenaga pendorong yang di letakkan di depan, belakang dan tengah kapal agar posisi kapal tetap pada posisi yang ditentukan saat pengeboran sedang berlangsung.

Demikian ulasan mengenai jenis-jenis rig berdasarkan kedalaman laut. Selain kedalam laut tentu masih banyak pertimbangan lain yang mempengaruhi pemilihan jenis rig, seperti kecapatan angin serta karakter gelombang laut pada daerah target pengeboran.

0 Response to "Jenis-Jenis Offshore Rig Berdasarkan Kedalaman Laut"

Post a Comment

Berkomentarlah dengan sopan dan sesuai dengan konten blog, jangan meninggalkan link aktif karena akan kami anggap sebagai spam.