China saat ini dikenal sebagai salah satu negara dengan perkembangan teknologi yang cepat, begitupun pada bidang insutri migas. Negara ini bahkan telah meluncurkan platform explorasi minyak lepas pantai yang mereka klaim sebagai yang terbesar di dunia saat ini. Platform minyak lepas pantai berukuran raksasa ini diberi nama "Bluewhale".
 |
| Bluewhale rig (sumber:www.yicaiglobal.com) |
Total ukuran dek yang dimiliki rig offshore ini seluas lapangan sepakbola. Selain berukuran raksasa, Bluewhale memiliki sistem pengeboran canggih yang dapat mencapai dasar laut pada kedalaman 3.658 meter, dan juga mampu membawa bit pengeboran sedalam 15.240 meter ke permukaan kerak bumi.
Bluewale dirancang khusus untuk melakukan explorasi minyak bumi di laut China selatan, dimana cadangan minyak yang belum dimanfaatkan di area tersebut diyakini sangat melimpah dan sebagian besar berada pada kedalaman 3000 meter di bawah permukaan laut.
Biaya pembuatan rig offshore raksasa ini mencapai $700 juta, dan jika dikalkulasikan maka harga tersebut setara dengan dua unit pesawat jumbo Airbus A380. Beratnya sendiri mencapai 42.000 ton, dan jika dari permukaan air tingginya setara dengan bangunan 37 lantai.
Menurut perusahaan pabrikannya, yakni CIMC Raffles, peralatan penunjang kegiatan explorasi yang dimiliki rig ini tergolong mutakhir yang dipasok dari dalam dan luar negeri, seperti dari perusahaan Simens Jerman yang dikenal sebagai produsen alat berat dengan teknologi mutakhir. Kecepatan operasi rig ini bahkan sepertiga lebih cepat dari platform pengeboran lepas pantai pada umumnya.
Perusahaan pemilik paltform Bluewhale, CNPC, mengatakan bahwa kekhawatiran utama pada kegiatan explorasi lepas pantai ialah masalah lingkukan, terutama tumpahan minyak, Sebelum benar-benar dioperasikan untuk tujuan explorasi, platform ini sudah terlebih dahulu melalui masa uji ekstensif.
Disisi lain, penyebaran rig pengeboran China di perairan yang disengketakan telah menimbulkan kekhawatiran di antara negara tetangganya, terutama Vietnam dan Jepang. Bahkan pada tahun 2014, pasukan China dengan Vietnam sempat tegang saat platform Haiyang melakukan pengeboran di dekat kepulauan Parcel, laut China selatan, dimana kedua negara tersebut memiliki klaim masing-masing.
Sementara Blueshale merupakan platform explorasi minyak terbesar, untuk rig minyak produksi terbesar di dunia adalah platform lepas pantai Saklin-1 yang dioperasikan oleh perusahaan asal Rusia. Saklin-1 memiliki berat kosong 200.000 ton.
Menurut perusahaan pabrikannya, yakni CIMC Raffles, peralatan penunjang kegiatan explorasi yang dimiliki rig ini tergolong mutakhir yang dipasok dari dalam dan luar negeri, seperti dari perusahaan Simens Jerman yang dikenal sebagai produsen alat berat dengan teknologi mutakhir. Kecepatan operasi rig ini bahkan sepertiga lebih cepat dari platform pengeboran lepas pantai pada umumnya.
Perusahaan pemilik paltform Bluewhale, CNPC, mengatakan bahwa kekhawatiran utama pada kegiatan explorasi lepas pantai ialah masalah lingkukan, terutama tumpahan minyak, Sebelum benar-benar dioperasikan untuk tujuan explorasi, platform ini sudah terlebih dahulu melalui masa uji ekstensif.
Disisi lain, penyebaran rig pengeboran China di perairan yang disengketakan telah menimbulkan kekhawatiran di antara negara tetangganya, terutama Vietnam dan Jepang. Bahkan pada tahun 2014, pasukan China dengan Vietnam sempat tegang saat platform Haiyang melakukan pengeboran di dekat kepulauan Parcel, laut China selatan, dimana kedua negara tersebut memiliki klaim masing-masing.
Sementara Blueshale merupakan platform explorasi minyak terbesar, untuk rig minyak produksi terbesar di dunia adalah platform lepas pantai Saklin-1 yang dioperasikan oleh perusahaan asal Rusia. Saklin-1 memiliki berat kosong 200.000 ton.
0 Response to "China Meluncurkan Platform Explorasi Minyak Terbesar di Dunia"
Post a Comment
Berkomentarlah dengan sopan dan sesuai dengan konten blog, jangan meninggalkan link aktif karena akan kami anggap sebagai spam.