Kebutuhan akan bahan bakar berbahan dasar minyak bumi setiap tahunnya terus mengalami peningkatan, dunia membutuhkan 85 juta barrel minyak setiap harinya untuk keperluan 40.000 bidang. Sementara sumur-sumur minyak yang beroperasi saat ini terus mengalami penurunan kapasitas produksi dari tahun ke tahun. Sebagian besar hanya mampu menghasilkan 20.000 barel/hari, walaupun ada juga sumur minyak raksasa yang mencapai 100.000 barel bahkan 1 juta barel setiap harinya. Namun, beberapa sumur minyak terbesar tersebut dipercaya tidak akan bisa bertahan lama karena tiap tahunnya mengalami penurunan kapasitas produksi yang sangat signifikan.
Keadaan ini membuat beberapa negara mulai mengembangkan ladang minyak mereka, baik itu dengan mulai melakukan produksi maupun meningkatkan kapasitas produksi pada ladang tersebut, tujuannya yakni untuk memenuhi kebutuhan minyak dunia dan tentunya meningkatkan pertumbuhan ekonomi negaranya. Irak adalah salah satunya, siapa sangka bahwa negara kecil di Timur Tengah ini ternyata memiliki cadangan minyak yang sangat melimpah, bahkan telah menggeser Iran dalam daftar negara penghasil minyak terbesar dunia.
Baca juga: 7 Propinsi Penghasil Minyak Bumi Terbesar di Indonesia
Dalam menentukan sumur minyak masa depan, penulis tidak tertarik memasukkan sumur-sumur minyak raksasa saat ini, terutama yang telah beroperasi selama puluhan tahun karena belum tentu dapat menjamin kebutuhan pasokan minyak dunia di masa depan. Sementara yang kami masukkan ke dalam daftar hanya ladang minyak yang telah dalam tahap pengembangan (dikembangkan sebagai ladang minyak produksi maupun peningkatan kapasitas produksi). Lantas, dimana saja ladang minyak terbesar tersebut? berikut informasi selengkapnya.
Rahasia umur panjang Ghawar yakni dengan menggunakan injeksi air. Dari beberapa tahun belakangan, perusahaan Saudi Aramco mulai menyuntikkan jutaan galon air kedalam sumur setiap harinya, bahkan membuat minyak mengambang di atas permukaan reservoir. Dalam percakapan dengan Forbes, perwakilan Aramco meyakini bahwa mereka akan tetap mampu menghasilkan 4 juta barel minyak per hari di ladang Ghawar selama beberapa puluh tahun ke depan.
Jadi ladang minyak apa yang tidak ada di daftar ini? Cantarell oilfield di Meksiko salah satunya, walaupun sumur tersebut merupakan produsen terbesar kedua di dunia karena sempat menghasilkan 2 juta barel per hari, namun sekarang kapasitasnya sudah menurun drastis, bahkan di bawah 400.000 barel/hari. Demikian juga dengan ladang minyak Samotlor di Rusia, dengan produksi yang sempat mencapai 3,5 juta bpd (barrels per day) pada tahun 1970-an, tapi sekarang hanya mampu memproduksi 350.000 bpd.
Irak dan Arab Saudi dianggap sebagai produsen minyak dunia masa depan mengingat ladang minyak yang mereka miliki masih mengandung cadangan cukup besar. Terutama Irak yang sampai saat ini belum menerima tawaran pengembangan ladang minyak di sebagian wilayahnya, salah satunya terletak di timur Baghdad, ladang tersebut memiliki 8 miliar barel. Pengembangannya tidak dilaksanakan karena lokasi minyak berada di area pemukiman warga, namun kedepannya tidak menutup kemungkinan akan dikembangkan menjadi ladang minyak produksi.
Keadaan ini membuat beberapa negara mulai mengembangkan ladang minyak mereka, baik itu dengan mulai melakukan produksi maupun meningkatkan kapasitas produksi pada ladang tersebut, tujuannya yakni untuk memenuhi kebutuhan minyak dunia dan tentunya meningkatkan pertumbuhan ekonomi negaranya. Irak adalah salah satunya, siapa sangka bahwa negara kecil di Timur Tengah ini ternyata memiliki cadangan minyak yang sangat melimpah, bahkan telah menggeser Iran dalam daftar negara penghasil minyak terbesar dunia.
Baca juga: 7 Propinsi Penghasil Minyak Bumi Terbesar di Indonesia
Dalam menentukan sumur minyak masa depan, penulis tidak tertarik memasukkan sumur-sumur minyak raksasa saat ini, terutama yang telah beroperasi selama puluhan tahun karena belum tentu dapat menjamin kebutuhan pasokan minyak dunia di masa depan. Sementara yang kami masukkan ke dalam daftar hanya ladang minyak yang telah dalam tahap pengembangan (dikembangkan sebagai ladang minyak produksi maupun peningkatan kapasitas produksi). Lantas, dimana saja ladang minyak terbesar tersebut? berikut informasi selengkapnya.
Ladang Minyak Produksi Terbesar di Masa Depan
Selama ini hanya beberapa negara saja yang identik dengan sebutan negara minyak, seperti Iran, Arab Saudi maupun Rusia. Namun nyatanya, masih ada beberapa negara yang awalnya tidak diduga akan memiliki ladang minyak yang sangat besar, bahkan digadang-gadang akan menjadi penopang kebutuhan minyak dunia masa depan. Berikut adalah daftar ladang minyak terbesar saat ini dan diyakini mampu menjadi penghasil minyak dunia masa depan:
Ladang Minyak Ghawar, Arab Saudi
Ladang minyak terbesar dunia saat ini berada di Ghawar, Arab Saudi, ladang minyak Ghawar menempati posisi pertama pada daftar kami. Mengapa? Karena Ghawar oilfield memiliki lebih dari 100 miliar barel yang tersimpan di dalamnya. Walaupun ladang ini telah diproduksi, dan mungkin kebanyakan orang akan menganggap bahwa Ghawar akan mengalami penurunan jumlah produksi pada tahun-tahun berikutnya, namun Arab Saudi bersikeras bahwa Ghawar masih tetap mampu menghasilkan minyak dalam jumlah besar untuk kurun waktu beberapa puluh tahun kedepan. Saat ini, produksi minyak di ladang Ghawar mencapai 4.5 juta barel/hari melalui 6 sumur produksi, bahkan mampu mencapai 5 juta barel bila diinginkan.Rahasia umur panjang Ghawar yakni dengan menggunakan injeksi air. Dari beberapa tahun belakangan, perusahaan Saudi Aramco mulai menyuntikkan jutaan galon air kedalam sumur setiap harinya, bahkan membuat minyak mengambang di atas permukaan reservoir. Dalam percakapan dengan Forbes, perwakilan Aramco meyakini bahwa mereka akan tetap mampu menghasilkan 4 juta barel minyak per hari di ladang Ghawar selama beberapa puluh tahun ke depan.
Ladang Minyak Qurna, Irak
Ladang Qurna merupakan rumah bagi 21 milliar barel minyak bumi. Saat ini, perusahaan Exxon Mobile dan Royal Dutch telah memenangkan kontrak untuk mengembangkan 9 miliar barel tahap pertama dari ladang minyak Qurna Barat. Kedua perusahaan tersebut berencana meningkatkan kapasitas produksi dari 100.000 barrel per harinya menjadi 2,3 juta barel per hari. Sulit membayangkan bagaimana kedua perusahaan tersebut menjadi pengelola ladang Qurna, karena keduanya merupakan perusahaan yang berasal dari negara-negara yang pernah menginvasi Irak pada beberapa tahun lalu. Tapi terlepas daripada hal tersebut, kegiatan bisnis memang sangat sulit untuk diprediksi, terutama bisnis pada bidang migas.Ladang Minyak Majnoon, Irak
Posisi ketiga ditempati oleh ladang Manjnoon yang juga terletak di Irak, Majnoon diyakini memiliki 13 miliar barel minyak bumi, rute terbesar berada di dekat sungai Erafat, Irak Selatan. Cadangan minyak di ladang ini sebagian besar belum dikembangkan atau dikelola karena lokasinya berdekatan dengan perbatasan Iran. Saat ini, ladang Majnoon memproduksi 50.000 barel minyak per hari, tetapi memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut hingga mencapai 1,8 juta barel per hari.
Ladang Minyak Rumalia, Irak
Ladang Rumalia yang juga terletak di Irak diyakini mengandung 17 milliar barel minyak bumi. Pengelolaan cadangan minyak ini dilakukan oleh perusahaan minyak BP (British Petroleum) dan CNPC (China National Petroleum Corp) sejak berkahrinya era Saddam kala itu. Terletak di perbatasan anatar Irak dan Kuwait, lapangan ini telah mampu memnghasilkan 1 juta barel per hari, setengah dari total produksi minyak Irak. Para mitra pengelola berniat untuk menginvestasikan $15 miliar agar jumlah produksi dapat mencapai 2,85 juta barel minyak mentah per hari. Bila jumlah tersebut tercapai, maka sanggup untuk menempatkan Rumalia di posisi kedua di dunia sebagai lapangan minyak terbesar setelah Ghawar di Arab Saudi.
Jadi ladang minyak apa yang tidak ada di daftar ini? Cantarell oilfield di Meksiko salah satunya, walaupun sumur tersebut merupakan produsen terbesar kedua di dunia karena sempat menghasilkan 2 juta barel per hari, namun sekarang kapasitasnya sudah menurun drastis, bahkan di bawah 400.000 barel/hari. Demikian juga dengan ladang minyak Samotlor di Rusia, dengan produksi yang sempat mencapai 3,5 juta bpd (barrels per day) pada tahun 1970-an, tapi sekarang hanya mampu memproduksi 350.000 bpd.
Irak dan Arab Saudi dianggap sebagai produsen minyak dunia masa depan mengingat ladang minyak yang mereka miliki masih mengandung cadangan cukup besar. Terutama Irak yang sampai saat ini belum menerima tawaran pengembangan ladang minyak di sebagian wilayahnya, salah satunya terletak di timur Baghdad, ladang tersebut memiliki 8 miliar barel. Pengembangannya tidak dilaksanakan karena lokasi minyak berada di area pemukiman warga, namun kedepannya tidak menutup kemungkinan akan dikembangkan menjadi ladang minyak produksi.
0 Response to "Daftar Ladang Minyak Terbesar Dunia Saat Ini"
Post a Comment
Berkomentarlah dengan sopan dan sesuai dengan konten blog, jangan meninggalkan link aktif karena akan kami anggap sebagai spam.