Proses Dasar Pencairan Gas Alam

Untuk memudahkan handling gas alam, terutama dari segi transportasi, storage (penyimpanan) dan pendistribusiannya kepada konsumen, gas ini biasanya dicairkan terlebih dahulu dengan tujuan agar mempermudah saat pengangkutannya dengan volume yang relatif lebih kecil. Proses pencairan ini dilaksanakan di dalam suatu pabrik pencairan gas alam atau sering disebut dengan NGL Plant (Natural Gas Liqufaction Plant), sehingga menghasilkan gas alam cair LNG (Liquified Natural Gases).
flow diagram proses pencairan gas

Tujuan Dari Pencairan Gas


Gas alam (LNG) yang sudah dicairkan pada suhu -160°C akan mengalami penyusutan volume sebesar kurang lebih 1/600 kali dari volume gas mula-mula serta untuk LPG akan mengalami penyusutan antara 230-260 kali dari volume semula. Proses pencairan ini merupakan ketentuan khusus  agar mempermudah proses handling, terutama saat gas alam tersebut akan disimpan maupun di distribusikan agar tidak memakan tempat, misalnya saja saat akan diexport dengan tanker dan disimpan dalam tangki. Setelah gas tersebut akan digunakan oleh konsumen, maka bentuknya akan diubah kembali di ruang bakar mesin atau dapur industri.

Proses Dasar Pencairan Gas Alam


Pencairan gas alam terdiri dari berbagai macam proses, mulai dari pemurnian/pembersihan hingga proses pencairan Proses dasar pencairan gas alam menjadi LNG adalah sebagai berikut:

1. Proses Treating (pembersihan)

Proses ini bertujuan untuk menghilangkan fraksi berat serta impuritis lainnya, seperti O2 dan gas-gas berat (mercury dan sulfur) serta metal-metal berbahaya seperti air raksa dengan memakai solvent sebagai pelarut atau penyerap.

2. Dehydration (Penghilangan Air)

Proses ini sering juga disebut sebagai pengeringan, yaitu proses penghilangan uap air dengan menggunakan molecular sieve adsorbtion. Seperti yang kita ketahui, air akan mudah membeku pada suhu 0°C sedangkan temperatur yang digunakan untuk mencairkan gas jauh dibawah suhu tersebut. Oleh karena itu air tersebut perlu dihilangkan karena dapat menyumbat pipa dan alat lainnya saat mengalami pembekuan.

3. Fraksinasi

Selanjutnya gas akan dipisahkan sesuai dengan komponen penyusunnya pada proses fraksinasi. Biasanya komponen penyusun yang dipisahkan terdiri dari metana, propana, etana, butana serta pentana. Setelah unsur-unsur senyawa tersebut terpisah, maka komponen tersebut akan menuju ke tahap prosesnya masing-masing, yaitu: metana akan didinginkan pada MHE hingga membentuk cair, butana dan propana juga akan menuju MHE sebagai pendingin gas yang akan dicairkan, butana dan propana akan diolah sebagai LPG, sedangkan pentana biasanya akan dijadikan sebagai kondensat dan dikirim ke upsteam untuk diolah kembali sehingga dapat menghasilkan bahan bakar hidrokarbon berat.

4.Proses Pencairan

Pada tahap ini gas akan didinginkan hingga mencapai suhu dimana gas tersebut akan mengalami pengembunan serta menaikkan tekanan gas untuk mempermudah proses pengembunannya/pencairan. Untuk mendinginkan gas alam menjadi LNG diperlukan suhu sekitar -160°C atau sering disebut dengan Cryogenic Temperature.

Proses treating dan dehidrasi perlu dilakukan sebelum gas alam  tersebut memasuki proses pencairan supaya zat-zat yang tidak diinginkan tidak ikut terbawa ke dalam proses pencairan, karena apabila zat tersebut terikut maka dapat mengganggu proses pencairan gas alam, Demikianlah artikel kali ini mengenai proses dasar pencairan gas alam, semoga artikel ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.

0 Response to "Proses Dasar Pencairan Gas Alam"

Post a Comment

Berkomentarlah dengan sopan dan sesuai dengan konten blog, jangan meninggalkan link aktif karena akan kami anggap sebagai spam.