Defenisi Bahan Bakar Diesel (Solar)

Defenisi bahan bakar diesel (solar)- produk hasil industri migas terdiri dari berbagai macam jenis dengan karakteristik dan sifat yang berbeda-beda, salah satunya adalah fraksi diesel. Bahan bakar ini tentunya sudah tidak asing lagi, tapi apakah anda sudah paham karakteristik serta sifat-sifat bahan bakar ini? apalagi jenis bahan bakar ini terdiri dari berbagai macam jenis. Untuk lebih jelasnya kita langsung saja ke topik pembahasan.

Tentang Bahan Bakar Diesel (Solar)

Solar adalah salah satu jenis bahan bakar yang dihasilkan dari proses pengolahan minyak bumi, pada dasarnya minyak mentah dipisahkan fraksi-fraksinya pada proses destilasi sehingga dihasilkan fraksi solar dengan titik didih 250°C sampai 300°C. Kualitas solar dinyatakan dengan bilangan cetane (pada bensin disebut oktan), yaitu bilangan yang menunjukkan kemampuan solar mengalami pembakaran di dalam mesin serta kemampuan mengontrol jumlah ketukan (knocking), semakin tinggi bilangan cetane ada solar maka kualitas solar akan semakin bagus.

Klasifikasi Bahan Bakar Diesel (Solar)
Diesel, source: pixabay.com

Karakteristik Solar

Sebagai bahan bakar, tentunya solar memiliki karakteristik tertentu sama halnya dengan jenis bahan bakar lainnya. berikut karakteristik yang dimiliki fraksi solar:
  1. Tidak berwarna atau terkadang berwarna kekuning-kuningan dan berbau.
  2. Tidak akan menguap pada temperatur normal.
  3. Memiliki kandungan sulfur yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan bensin dan kerosen.
  4. Memiliki flash point (titik nyala) sekitar 40°C sampai 100°C.
  5. Terbakar spontan pada temperatur 300°C.
  6. Menimbulkan panas yang tinggi sekitar 10.500 kcal/kg.
Pada umumnya solar digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermesin diesel ataupun peralatan-peralatan industri lainnya. Agar menghasilkan pembakaran yang baik, solar memiliki syarat-syarat agar memenuhi standar yang telah ditentukan. Berikut persyaratan yang menentukan kualitas solar:
  • Mudah terbakar.
  • Tidak mudah mengalami pembekuan pada suhu yang dingin.
  • Memiliki sifat anti knocking dan membuat mesin bekerja dengan lembut.
  • Solar harus memiliki kekentalan yang memadai agar dapat disemprotkan oleh ejector di dalam mesin.
  • Tetap stabil atau tidak mengalami perubahan struktur, bentuk dan warna dalam proses penyimpanan.
  • Memiliki kandungan sulfur sekecil mungkin, agar tidak berdampak buruk bagi mesin kendaraan serta tidak menimbulkan polusi.

Jenis-Jenis Bahan Bakar Diesel

Bahan bakar diesel dapat digolongkan dalam berbagai macam jenis yang dibedakan oleh kekentalan, jumlah cetane dan sebagainya. Tetapi walaupun memiliki perbedaan, struktur utama pada diesel tersebut tidak memiliki perbedaan. berikut adalah jenis-jenisnya:
  1. High Speed Diesel (HSD)
    HSD merupakan bahan bakar jenis solar yang digunakan untuk mesin diesel yang memiliki performa untuk jumlah cetane  45. Umumnya mesin yang menggunakan bahan bahar HSD merupaka mesin yang menggunakan sistem injeksi pompa dan elektronik injeksi. Jadi pada dasarnya bahan bakar ini diperuntuhkan untuk kendaraan bermotor dan bahan bakar peralatan industri.
  2. Marine Fuel Oil (MFO)
    MFO dihasilkan dari proses pengolahan minyak berat (residu) sehingga memiliki kekentalan yang lebih tinggi. Jenis ini  sering dugunakan sebagai bahan bakar langsung pada sektor industri untuk mesin-mesin diesel yang memiliki kecepatan proses yang rendah..
  3. Minyak Bakar
    memiliki sifat dan bentuk yang tidak berbeda jauh dengan MFO, tetapi biasanaya digunakan sebagai bahan bakar langsung untuk menghasilkan panas, contohnya saja sebagai bahan bakar furnace pada proses pemanasan minyak mentah.
  4. Industrial Diesel Oil (IDO)
    IDo dihasilkan dari proses penyulingan minyak mentah pada temperatur rendah, biasanya jenis ini memiliki kandungan sulfur yang tergolong rendah sehingga dapat diterima oleh Medium Speed Diesel Engine.
  5. Biodiesel
    Bahan bakar biodiesel merupakan jenis bahan bakar yang cukup baik sebagai pengganti solar yang berasal dari fraksi minyak bumi, hal ini disebabkan karena biodiesel merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui karena berasal dari minyak nabati dan hewani walaupun. Secara kimia, susunan biodiesel terdiri dari campuran mono-alkyl ester dan rantai panjang asam lemak, Biodiesel merupakan bahan bakar yang tidak memiliki kandungan berbahaya bila terlepas ke udara, karena sangat mudah untuk terurai secara alami. Dalam proses pembakarannya, bahan bakar jenis ini hanya menghasilkan karbon monoksida serta hidrokarbon yang relatif rendah sehingga cukup aman bagi lingkungan sekitar, hal ini lah yang membuat biodiesel memenuhi persyaratan sebagai bahan bakar.
  6. Diesel Permorma Tinggi
    Bahan bakar ini merupakan bahan bakar yang memiliki kualitas lebih tinggi jika dibandingkan dengan jenis bahan bakar yang berasal dari petroleum lainnya. Jenis bahan bakar telah mengalami proses peningkatan kualitas dari segi cetane number serta pengurangan kandungan sulfur sehingga lebih di anjurkan bagi mesin diesel sistem injeksi comonrail, untuk lebih jelasnya, sistem injeksi comonrail adalah sebuah tube bercabang yang terdapat di dalam mesin dengan katup injektor yang dikendalikan oleh komputer dimana masing-masing tube tersebut terdiri dari nozzle mekanis dan pulunger yang dikedalikan oleh selenoid serta actuator piezoelectric. Pada solar jenis ini memiliki jumlah bilangan cetane 53 serta kandungan sulfur dibawah 300 ppm sehingga digolongkan sebagai diesel modern yang memiliki standar gas buang EURO 2.
Demikianlah pembahasan kita tentang defenisi bahan bakar diesel (solar) bahan bakar diesel, semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca terutama yang memiliki hubungan langsung dengan industri migas. Apabila di dalam isi postingan ini terdapat penjelasan yang tidak sesuai dengan pemahaman anda silahkan diberi komentar di bawah komentar, Terimakasih.

5 Responses to "Defenisi Bahan Bakar Diesel (Solar)"

  1. oh..berarti kalau sudah namanya mesin yang memakai pembakaran dengan solar, sudah bisa disebut dengan diesel ya mas, jadi bisa pinter neh disni tentang BBM, hehe

    ReplyDelete
  2. hehe iya mbak.. Terimakasih sudah berkunjung.

    ReplyDelete
  3. bedanya HSD, MDO, dan MGO apa ya? dari kmrn googling gak nemu tulisan yg ngejelasin itu semua.

    ReplyDelete
  4. Warna kuning kecoklatan pada Minyak Solar produk PT Pertamina itu karena bahan pewarna BBM seperti Bensin Premium, Pertalite, Pertamax cs atau memang sudah dari sana nya (Kilang Minyak)? Saya perhatikan warna Minyak Solar jauh lebih coklat dibandingkan BBK Pertamina DEX yang warnanya paling pucat - bening dibandingkan BBM apapun yang ada di SPBU, termasuk bensin Premium RON 88.

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

Berkomentarlah dengan sopan dan sesuai dengan konten blog, jangan meninggalkan link aktif karena akan kami anggap sebagai spam.