Pengukur aliran merupakan elemen penting untuk pemantauan kondisi fluida untuk berbagai aplikasi. Pemantauan aliran biasanya dilakukan di saluran terbuka (open channel) dan saluran tertutup. Khusus untuk pengukuran aliran cairan limbah umumnya menggunakan metode yang berbeda dari jenis cairan lainnya, adapun yang dimaksud ialah pemilihan jenis flow meter yang digunakan untuk keperluan pengukuran.
Flow meter limbah adalah salah satu alat instrumen yang dipergunakan secara khusus untuk mengukur aliran volumetrik air limbah atau cairan limbah. Flow meter air limbah diaplikasikan oleh hampir semua perusahaan untuk menangani cairan limbah yang dihasilkan aktivitas industri mereka. Artikel berikut ini akan mengulas mengenai jenis flow meter yang cocok diaplikasikan pada pengukur aliran limbah yang bisa menjadi panduan.
Flow meter ini banyak digunakan untuk memantau kecepatan serta level cairan pada aliran terbuka seperti sungai, irigasi dan sistem pengolahan maupun pembuangan air limbah.
Untuk mengukur ketinggian air, sensor yang diletakkan pada bagian bawah saluran atau pipa akan mentransmisikan sinyal ultrasonik dari bawah dan akan memantul saat menyentuh permukaan cairan. Instrumen tersebut secara tepat mengukur waktu yang diperlukan echo (gema) untuk kembali ke sensor. Untuk mengkur kecepatan aliran, sinyal doppler ultrasonik akan ditembakkan ke dalam air dan frekuensinya akan dipantulkan kembali ke sensor oleh partikel atau gelembung yang terdapat di dalam cairan.
Flow meter ini bekerja dengan cara mengirimkan sinyal ultrasnonik dari tranducer yang terletak di hulu ke tranducer di hilir, dan mengukur waktu yang dibutuhkan sinyal tersebut diterima, ukuran waktu ini disebut dengan "waktu transit". Apabila tidak ada aliran di dalam pipa maka waktu transit akan sama di kedua sisi. Sementara apabila terdapat aliran di dalam pipa maka sinyal akan bergerak lebih cepat dari arah yang sama dengan aliran fluida, dan akan lebih lambat saat begerak melawan aliran (dari hilir). Perbedaan waktu antara hulu dengan hilir akan digunakan untuk menghitung aliran.
Umumnya Ultrasonic clamp on flow meter ideal digunakan untuk cairan yang mengandung konten solid di bawah 10%. Sementara untuk pemasangannya membutuhkan beberapa parameter seperti tebal pipa, diameter luar pipa bahkan material pipa dan jenis cairan. Data yang diperlukan tersebut digunakan untuk keperluan perhitungan volume aliran, dan umumnya akan diinput secara manual saat instalasi.
Flow meter limbah memang terdiri dari beberapa jenis seperti yang telah disebutkan di atas. Namun dalam menentukan pilihan, banyak faktor yang perlu dipertimbangkan seperti jenis cairan limbah, sistem pengaliran (pengaliran terbuka atau tertutup), tekanan operasi, biaya pengadaan, perawatan dan lain sebagainya.
Flow Meter |
Flow meter limbah adalah salah satu alat instrumen yang dipergunakan secara khusus untuk mengukur aliran volumetrik air limbah atau cairan limbah. Flow meter air limbah diaplikasikan oleh hampir semua perusahaan untuk menangani cairan limbah yang dihasilkan aktivitas industri mereka. Artikel berikut ini akan mengulas mengenai jenis flow meter yang cocok diaplikasikan pada pengukur aliran limbah yang bisa menjadi panduan.
Pemilihan Flow Meter Limbah
Limbah adalah segala bentuk cairan yang dihasilkan oleh aktivitas industri / komersial di lokasi bisnis. Cairan limbah dalam beberapa kasus mungkin mengandung kontaminan yang bisa berdampak buruk terhadap kesehatan dan lingkungan. Terdapat beberapa jenis flow meter yang dapat digunakan untuk keperluan pengaliran limbah, seperti berikut ini.1. Radar non-contact flow meter
Sesuai dengan namanya mengindikasikan bahwa flow meter ini menerapkan teknologi pengukuran berbasis radar untuk menghitung volume fluida, dengan kata lain tidak ada kontak langsung dengan cairan sehingga sangat cocok diaplikasikan pada pengaliran limbah. Cara kerja alat ini secara umum ialah dengan menerapkan prinsip Doppler dengan mengukur laju aliran di atas permukaan air dengan memantulkan gelombang mikro dan direkam oleh radar kemudian ditransmisikan ke platform controller untuk menghitung debit aliran.Flow meter ini banyak digunakan untuk memantau kecepatan serta level cairan pada aliran terbuka seperti sungai, irigasi dan sistem pengolahan maupun pembuangan air limbah.
2. Area Velocity Flow Meter
Flow meter air limbah ini dapat dipasang di saluran terbuka maupun pada pipa dan biasanya digunakan memantau aliran limbah. Jenis ini juga menerapkan sensor dengan prinsip Doppler yang menggunakan teknologi ultrasonik untuk mengukur aliran. Berbeda halnya dengan radar non-contact flow meter dimana sensor yang digunakan tidak mengalami kontak langsung dengan cairan, sensor area velocity flow meter biasanya direndam di dalam saluran dan mengukur perubahan frekuensi pergerakan pada cairan untuk memperoleh nilai aliran yang akurat.Untuk mengukur ketinggian air, sensor yang diletakkan pada bagian bawah saluran atau pipa akan mentransmisikan sinyal ultrasonik dari bawah dan akan memantul saat menyentuh permukaan cairan. Instrumen tersebut secara tepat mengukur waktu yang diperlukan echo (gema) untuk kembali ke sensor. Untuk mengkur kecepatan aliran, sinyal doppler ultrasonik akan ditembakkan ke dalam air dan frekuensinya akan dipantulkan kembali ke sensor oleh partikel atau gelembung yang terdapat di dalam cairan.
3. Electromagnetic Flow Meter
Dalam pemilihan flow meter untuk cairan limbah kita dapat mempertimbangkan jenis flow meter ini. Pengukur aliran ini sering juga disebut Mag Flow Meter atau Magmeter. Efisien digunakan untuk cairan limbah karena tidak memiliki bagian yang bergerak sehingga sangat ideal diaplikasikan pada cairan limbah yang sangat kental sekalipun. Meskipun demikian, alat ini tidak cocok digunakan untuk cairan hydrocarbon, cairan hasil penyulingan dan larutan yang tidak mengandung banyak air.
Cara kerja electromagnetic flow meter menerapkan hukum Faraday dimana humum tersebut menyatakan bahwa tegangan yang diinduksi pada setiap konduktor saat bergerak melalui sudut medan magnet sebanding degan kecepatan konduktor tersebut. Prinsip ini juga banyak diterapkan pada operasi transformator, generator listrik, motor listrik, dan sebagainya.
Electromagnetic flow meter menggunakan sensor yang ditempatkan sejajar di dalam pipa dan akan mengukur tegangan induksi yang dihasilkan oleh fluida saat mengalir melalui pipa. Dalam proses ini cairan yang mengalir bertindak sebagai konduktor yang menginduksi tegangan dimana tegangan yang dihasilkan sebanding dengan kecepatan rata-rata aliran. Selanjutnya tegangan akan akan dikirim ke transmitter yang akan mengkalkulasi volume laju aliran berdasarkan dengan ukuran atau dimensi pipa.
4. Time of Flight (ToF) Ultrasonic Clamp on Flow Meter
Jenis flow meter ini beroperasi dengan cara yang mirip dengan flow meter elektromaknetik dimana dapat diaplikasikan dalam pipa tertutup. Flow meter ini menerapkan teknologi ultrasonik untuk menghitung kecepatan aliran tanpa perlu melubangi atau memotong pipa dimana flow meter ini akan dipasang, dengan kata lain sensor tidak ditempatkan di dalam aliran sehingga sangat ideal digunakan untuk cairan limbah. Instalasi pengukur aliran ini menerapkan sistem clamp on, dimana dua buah transducer yang berperan sebagai sensor ultrasonik di tempelkan pada bagian luar permukaan pipa.Flow meter ini bekerja dengan cara mengirimkan sinyal ultrasnonik dari tranducer yang terletak di hulu ke tranducer di hilir, dan mengukur waktu yang dibutuhkan sinyal tersebut diterima, ukuran waktu ini disebut dengan "waktu transit". Apabila tidak ada aliran di dalam pipa maka waktu transit akan sama di kedua sisi. Sementara apabila terdapat aliran di dalam pipa maka sinyal akan bergerak lebih cepat dari arah yang sama dengan aliran fluida, dan akan lebih lambat saat begerak melawan aliran (dari hilir). Perbedaan waktu antara hulu dengan hilir akan digunakan untuk menghitung aliran.
Umumnya Ultrasonic clamp on flow meter ideal digunakan untuk cairan yang mengandung konten solid di bawah 10%. Sementara untuk pemasangannya membutuhkan beberapa parameter seperti tebal pipa, diameter luar pipa bahkan material pipa dan jenis cairan. Data yang diperlukan tersebut digunakan untuk keperluan perhitungan volume aliran, dan umumnya akan diinput secara manual saat instalasi.
Flow meter limbah memang terdiri dari beberapa jenis seperti yang telah disebutkan di atas. Namun dalam menentukan pilihan, banyak faktor yang perlu dipertimbangkan seperti jenis cairan limbah, sistem pengaliran (pengaliran terbuka atau tertutup), tekanan operasi, biaya pengadaan, perawatan dan lain sebagainya.
0 Response to "Flow Meter Untuk Cairan Limbah"
Post a Comment
Berkomentarlah dengan sopan dan sesuai dengan konten blog, jangan meninggalkan link aktif karena akan kami anggap sebagai spam.