11 Tahun Lagi Cadangan Minyak Indonesia Akan Habis

Sumur Minyak Lepas Pantai
Rig lepas pantai (Offshore Rig)
Minyak bumi merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, sehingga produksinya seharusnya perlu mengalami peningkatan setiap tahunnya seiring dengan makin meningkatnya permintaan konsumen. Indonesia dikategorikan sebagai negara yang memiliki cadangan minyak bumi terbesar di Asia tenggara, namun hal ini diimbangi dengan jumlah penduduk yang juga tersebesar di kawasan asia tenggara yang menyebabkan tingginya permintaan akan hasil olahan minyak seperti  bensin dan solar. Bahkan kelangkaan bahan bakar minyak masih sering ditemui di berbagai daerah di Indonesia.


Cadangan Minyak Bumi Indonesia

Setiap tahunnya tingkat penggunaan akan hasil pengolahan minyak mentah terus meningkat. Namun, apakah Anda tahu berapa jumlah cadangan minyak bumi yang dimiliki Indonesia dan berapa lama lagi cadangan minyak tersebut akan habis terkuras?.

Menurut seorang pengamat ekonomi Akhmad Prayoga bahwa cadangan minyak bumi yang saat ini diproduksi di Indonesia kemungkinan akan habis dalam kurun waktu sekitar 11 tahun kedepan, hal tersebut dikatakan pada seminar Menakar Ketahanan Energi Nasional (20/3/2015).

“Saat ini jumlah cadangan minyak Indonesia hanya tersisa 3,7 miliar barrel dan kurang lebih 11 tahun kedepan akan segera habis dengan catatan jumlah produksi pada 800.000 ribu BOPP,” kata Akhmad.

Bila kita melihat jumlah cadangan minyak yang disebutkan tersebut, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam 11 hingga 12 tahun kedepan kandungan minyak bumi negara ini akan benar-benar habis. Beliau juga menambahkan bahwa, salah satu penyebab kelangkaan minyak bumi di Indonesia saat ini ialah permintaan masyarakat akan hasil olahan minyak bumi semakin tinggi dan kemudian tidak diimbangi dengan suplai yang memadai.

“Konsumsi masyarakat yang sangat sulit untuk dikendalikan, apalagi dengan perizinan pengeboran yang tergolong rumit membuat cadangan minyak tiap tahunnya semakin menurun,” tegasnya.

Masalah perizinan dari pemerintah sebagai penyebab berkurangnya jumlah cadangan minyak di negara ini. Bahkan Direktur Explorasi Pertamina Dodi Priyambodo mengemukakan hal yang sama. Menurut beliau, sistem perizinan dari pemerintah terlalu rumit sehingga berbagai rencana explorasi pengeboran menjadi terhambat.

“Untuk satu area pengeboran saja, Pertamina membutuhkan 40 perizinan yang harus disetujui oleh pemerintah. Bahkan untuk proses pengeboran seismik, kita membutuhkan 44 surat perizinan, setelah semua perizinan tersebut terbenuhi barulah pengeboran bisa kita lakukan,” katanya.

Untuk menyisiasati kondisi tersebut, Dodi mengungkapkan bahwa Pertamina akan meningkatkan jumlah produksi gas. Dia mengatakan, tidak seperti dengan tahun-tahun yang lalu, produksi gas kali ini mengutumakan kebutuhan dalam negeri.

“Dulu memang kebutuhan gas dalam begeri tidak terlalu tinggi, sehingga kita lebih memprioritaskan kebutuhan expor. Namun, produksi gas sekarang lebih banyak diperuntuhkan untuk kebutuhan dalam negeri,” pungkasnya.

Dari pernyataan kedua sumber tersebut, dapat disimpulkan bahwa makin berkurangnya cadangan minyak bumi Indonesia disebabkan oleh faktor perizinan dari Pemerintah. Sehingga, proses explorasi pengeboran maupun proses-proses lainnya mengalami keterhambatan. Padahal rencana tersebut bertujuan untuk menemukan sumur minyak baru serta mencegah habisnya cadangan minyak Indonesia.

0 Response to "11 Tahun Lagi Cadangan Minyak Indonesia Akan Habis"

Post a Comment

Berkomentarlah dengan sopan dan sesuai dengan konten blog, jangan meninggalkan link aktif karena akan kami anggap sebagai spam.