Pemeliharaan tangki penampungan minyak bumi- Dalam industri migas, pemeliharaan peralatan sangat diperlukan agar proses pengolahan yang terjadi tidak mengalami hambatan, salah satunya yaitu tangki yang digunakan sebagai tempat penampungan minyak mentah maupun produk yang telah dihasilkan. Untuk menjaga dan menjamin keandalan operasi tangki maka harus dilakukan pemeliharaan dan pemeriksaan berdasarkan kaidah teknis yang berlaku dan mempertimbangkan aspek keekonomiannya.
Pemeliharaan terjadwal
Pemeliharaan dan pemeriksaan terjadwal bisa didasarkan dari salah satu prinsip pemeriksaan, yaitu berdasarkan waktu (time based inspection) atau pemeriksaan berdasarkan resiko (risk based inspection). Periksaan terjadwal harus dibuat berdasarkan standar yang berlaku dan sekurang-kurangnya meliputi:
Demikianlah pembahan mengenai pemeliharaan tangki penampungan minyak bumi, pada dasarnya setiap industri migas terutama yang bergerak pada unit pengolahan melakukan metode di atas sebagai dasar-dasar dalam pemeliharaan tangki.
Baca Juga: Pemilihan Tangki Penampungan Minyak Bumi
Pemeriksaan dan Pemeliharaan Tanki
Pemeriksaan dan pemeliharaan secara umum terdiri dari kegiatan terjadwal dan tidak terjadwal, berikut penjelasannya masing-masing:Pemeliharaan terjadwal
Pemeliharaan dan pemeriksaan terjadwal bisa didasarkan dari salah satu prinsip pemeriksaan, yaitu berdasarkan waktu (time based inspection) atau pemeriksaan berdasarkan resiko (risk based inspection). Periksaan terjadwal harus dibuat berdasarkan standar yang berlaku dan sekurang-kurangnya meliputi:
- Tipe pemeriksaan dan perawatan.
- Bagian tangki yang harus diperiksa dan diperbaiki.
- Metode dan cakupan pemeriksaan,
- Periode pemeriksaan dan perawatan
- Fisik tangki secara keseluruhan.
- Fasilitas kelengkapan tangki.
- Fasilitas dan perlengkapan keselamatan.
- Sistem penangkal petir.
- Sistem perlindungan korosi.
- Kebocoran.
Pemeriksaan dan pemeliharaan terjadwal dapat dilakukan saat tangki berada pada keadaan kosong (off-line) maupun saat saat berisi minyak bumi (on-line) dengan melakukan persiapan sebagai berikut:
- Organisasi kerja dengan tugas dan tanggung jawab yang jelas dan terkoordinasi.
- Analisis resiko.
- Penyediaan fasilitas dan perlengkapan kerja yang menunjang keselamatan.
- Pendeteksian adanya gas yang membahayakan.
- Isolasi tangki dari sistem produksi jika diperlukan.
Persiapan lebih lanjut apabila tangki dalam konsisi kosong yaitu sebagai berikut:
- Penghentian operasi saat pengosongan tangki.
- Pembersihan bagian dalam tangki dan penanganan sludge.
- Penerapan sistem kerja ruang tertutup (confined space entry).
Proses pemeriksaan ini biasanya dilakukan sebagai reaksi dari suatu kejadian yang menimbulkan gangguan pada operasi tangki minyak bumi. Cakupan metode pemeriksaan dan pemeliharaanya disesuaikan dengan tingkat dan jenis kerusakan yang terjadi. Bila diperlukan, untuk dapat mengetahui dan menghindari kejadian atau gangguan sejenis, harus dilakukan analisis yang lebih mendalam untuk mengetahui dan mengatasi faktor penyebab kejadian tersebut.
Pelaksanaan dan Hasil Evaluasi Pemeriksaan
Pelaksanaan pemeriksaan harus dilakukan dengan memperhatikan segi kualitas dan validitas sehingga hasil pemeriksaan dapat dipertanggungjawabkan. Evaluiasi pemeriksaan harus dilakukan untuk:
- Mengetahui kondisi dari peralatan yang diperiksa.
- Menentukan kebutuhan perbaikan dan modifikasi.
- Dasar penentuan metode, cakupan dan jadwal pemeriksaan kedepannya.
Seluruh hasil pemeriksaan dan evaluasi harus terdokumentasi dengan baik.
Perbaikan Tangki
Dalam melakukan proses perbaikan tangki, terdapat berbagai hal yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
- Standar yang digunakan.
- Data yang aktual dan terkini bila perubahan rencana akan dilakukan.
- Tersedianya prosedur isolasi dan pengosongan.
- Tersedianya prosedur perbaikan dan pengembalian mutu.
- Tersedianya prosedur commisioning.
- Dokumentasi dan pelaporan.
Kontrol Korosi Tangki
Korosi internal dan external tangki penyimpanan harus dikendalikan untuk mencegah pengurangan ketebalan dinding, lantai dan atap tangki yang akan menyebabkan kegagalan operasi, berkurangnya umur tangki serta berkurangnya kemampuan penyimpanan. Proses pengendalian korosi meliputi:
- Identifikasi sumber-sumber korosi.
- Indentifikasi keperluan dan metode pencegahan korosi.
- Penentuan keperluan pemantauan dan pemeriksaan korosi.
- Evaluasi hasil pemantauan dan pemeriksaan.
- Modifikasi berkala dari pengendalian korosi sesuai pengalaman dan perubahan kondisi desain dan lingkungan tangki penyimpanan.
- Kegiatan kontrol korosi tersebut harus terdokumentasi dengan baik.
Demikianlah pembahan mengenai pemeliharaan tangki penampungan minyak bumi, pada dasarnya setiap industri migas terutama yang bergerak pada unit pengolahan melakukan metode di atas sebagai dasar-dasar dalam pemeliharaan tangki.
Baca Juga: Pemilihan Tangki Penampungan Minyak Bumi
0 Response to "Pemeliharaan Tangki Penampungan Minyak Bumi"
Post a Comment
Berkomentarlah dengan sopan dan sesuai dengan konten blog, jangan meninggalkan link aktif karena akan kami anggap sebagai spam.