Mengenal LNG dan NGL

LNG dan NGL merupakan dua dari beberapa produk hasil pengolahan gas alam yang berwujud cair. Mungkin sebagian besar dari sering mendengar kedua nama produk tersebut namun belum benar-benar paham mengenai pemanfaatannya. Untuk itu, artikel ini mengulas mengenai karakteristik dan pemanfaatan LNG dan NGL.

Pengangkutan LNG melalui laut.

Liquefied Natural Gas
Liquefied Natural Gas (LNG) adalah cairan yang jernih, tidak berbau dan tidak berwara, dimana cairan ini memiliki senyawa utama yaitu metana yang menyatu dengan senyawa-senyawa hidrokarbon lainnya. Sifat penting dari LNG ialah nilai kalor dan density yang bervariasi tergantung dari proporsi komponen di dalamnya. Sifat fisik LNG bila hanya metana yang dicairkan maka pada dasarnya seperti pada tabel di bawah.


Colorific value atau heating value merupakan karakteristik utama pada gas alam. Alasannya tidak lain karena karakteristik tersebut yang memiliki nilai jual, khususnya terhadap LNG. Lantas, apa yang dimaksud heating value? Heating value ialah panas yang dilepaskan atau diberikan saat satu unit fuel dibakar dengan O2 pada kondisi tertentu/ditentukan. Pembakaran tersebut dilakukan untuk menghasilkan panas yang berfungsi sebagai sumber tenaga/energi untuk menggerakkan mesin-mesin. Umumnya, pada tekanan 14,7 psia pada temperatur 15°C, metana memiliki heating value sebesar 37,613 kj/m3 (1009,7 btu/cf) bila dibakar dengan udara.

Heating value ditentukan dengan cara mendinginkan hasil pembakaran hingga 15°C (60°F) dengan catatan:
  1. Apabila air tetap tertinggal sebagai uap, energi yang diperoleh ialah Net Heating Value (NHT).
  2. Sementara bila terjadi kondensasi, maka energi yang dihasilkan dinyatakan sebagai Gross Heating Value (GHV).

Dari segi penggunaanya, LNG umumnya dimanfaatkan sebagai sumber energi/sumber tenaga dalam bentuk aircraft fuel, automatic fuel, standby fuel, generator fuel dan sebagainya.

Natural Gas Liquid
Natural Gas Liquid (NGL) merupakan campuran senyawa hidrokarbon yang terdiri dari etana, propana, butana dan pentana. Senyawa ini dapat diekstrak melalui proses pendinginan dan pemberian tekanan menggunakan separator gas. Terminologi NGL sendiri merujuk pada pengertian bahwa terdapat senyawa-senyawa hidrokarbon dalam "wet" gas dan dapat dipisahkan melalui proses di lapangan. Umumnya, pengambilan NGL dalam jumlah sedikit bertujuan untuk meminimalisir terjadinya aliran 2 fasa di dalam pipa. Namun disisi lain, pengambilan/pemisahan NGL dari wet gas merupakan penetapan dari segi ekonomis karena harga gas jika dinilai dari nilai kalor maka akan jauh lebih tinggi bila cairan tidak dipisahkan.

Setelah NGL telah melalui tahap ekstraksi, cairan yang diperoleh memiliki titik didih yang rendah sehingga sangat cocok di-blending dengan gasoline. Dalam tahap fraksinasi, NGL akan distabilkan di bawah tekanan sehingga senyawa etana, propana dan beberapa senyawa butana dapat keluar di bagian atas fractionating column (kolom fraksinasi). Senyawa yang keluar dari kolom fraksinasi tadi selanjutnya akan dipisahkan sehinga dihasilkan fraksi etana dan fraksi LPG.

Sementara itu, cairan yang keluar pada bagian bawah kolom fraksinasi (seperti pentana, heksana dan pentana) biasanya akan digunakan untuk blending dengan fraksi gasoline sehingga dihasilkan produk yang disebut "natural gasoline".

Penggunaan etana biasana sebagai bahan baku untuk pabrik-pabrik petrikimia penghasil etilen, normal butana juga dimanfaatkan untuk bahan baku petrokimia maupun untuk keperluan blending gasoline. Sementara iso-butana dapat digunakan untuk menigkatkan oktan pada gasoline dengan metode alkilasi.

0 Response to "Mengenal LNG dan NGL"

Post a Comment

Berkomentarlah dengan sopan dan sesuai dengan konten blog, jangan meninggalkan link aktif karena akan kami anggap sebagai spam.