Faktor Penting Dalam Mengukur Keekonomian Cadangan Migas

Mengukur keeonomian cadangan migas merupakan sesuatu yang wajib dilakukan sebelum dilakukanya kegiatan produksi. Kesalahan dalam melakukan perhitungan keekonomian dapat menimbulkan kerugian besar terhadap perusahaan pengembang. Itulah sebabnya mengapa sebelum dilakukan tahap pengangkatan minyak maupun gas gumi dari dalam sumur, perlu dilakukan pengkajian secara mendalam untuk menghindari kerugian. Terdapat beberapa faktor utama sebagai penentu layak tidaknya cadangan migas tersebut untuk dikembangkan/diproduksi.

Ilustrasi (Sumber: pixabay.com)

Faktor Penentu Keekonomian Cadangan Migas

Ukuran yang umum digunakan untuk mengukur keekonomian cadangan migas adalah total volume dari cadangan migas yang dapat diangkat atau diproduksi. Artitnya, jumlah cadangan migas yang proven dan dapat dijual dengan harga tertentu akan dibandingkan dengan total biaya pengangkatannya. Sehingga dengan kata lain, keekonomian lapangan migas akan tergantung dari tiga faktor, yaitu: volume cadangan, harga jual dan biaya pengangkatan termasuk biaya yang digunakan untuk keperluan produksi.

Ketiga faktor di atas merupakan tolak ukur utama atau penentu sebelum cadangan migas yang ditemukan diputuskan untuk diproduksi. Di bawah ini adalah penjelasan masing-masing faktor penentu tersebut:

1. Volume Cadangan

Volume minyak maupun gas bumi dalam suatu reservoir merupakan faktor utama yang harus diperhitungkan. Volume yang terlalu kecil akan menghasilkan penerimaan dari penjualan minyak mentah atau gas bumi dalam jumlah yang kecil pula. Jika kebutuhan biaya lebih besar dari penghasilan penjualan yang akan diterima, maka secara keekonomian lapangan migas tersebut tidak layak untuk dikembangkan.

Adakalanya volume yang diperhitungkan tidak terlalu besar. Tetapi karena harga migas ternyata membumbung tinggi, maka pengangkatan sumber daya alam migas layak untuk dipertimbangkan. Apabila diperkirakan hasil pengangkatan minyak akan memberikan hasil penjualan lebih besar dari biaya pengangkatan yang diprlukan. Dalam kondisi seperti ini, cadangan yang manjinal pun dapat dinyatakan sebagai cadangan yang memenuhi ketentuan keekonomian pada saat harga minyak maupun gas sedang tinggi.

2. Harga Jual

Keekonomian cadangan migas juga dipengaruhi oleh harga minyak dunia, harga minyak saat ini relatif cukup tinggi. Kisaran harga minyak internasional WTI (West Texas Intermediate) berada pada kisaran harga US$100 hingga US$120 per barel. Ketika harga seperti ini, sangat memungkinkan lapangan-lapangan migas yang dulunya dinyatakan tidak ekonomis karena memiliki jumlah cadangan terlalu kecil menjadi lapangan yang ekonomis, sehingga layak untuk dikembangkan atau diproduksi.

Selain itu, harga jual juga dipengaruhi oleh jenis minyak mentah di dalam sumur tersebut, karena tidak semua jenis minyak bumi memiliki kualitas yang sama. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas minyak bumi yakni kandugan sulfur dan kepadatan. Semakin tinggi kepadatan dan kandungan sulfurnya semakin sedikit, maka semakin bagus pula kualitas minyak mentah tersebut, dan tentunya harganya juga akan lebih mahal.

3. Biaya Pengangkatan

Pengangkatan minyak maupun gas bumi dari dalam reservoir tentu memerlukan biaya tidak sedikit. Biaya tersebut meliputi beberapa bagian, mulai dari biaya pengadaan peralatan sumur, biaya pengoperasian, biaya pembebasan lahan dan lain sebagainya. Keseluruhan dari pengeluaran akan dijumlahkan dan dibandingkan dengan seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan minyak dan gas yang diproduksi. Apabila dianggap menguntungkan, maka pengembangan sumur tentu akan dilakukan. Sementara bila dianggap tidak mengntungkan, atau bahkan berisiko menimbulkan kerugian, tentu pengembangannya tidak akan dilakukan.

Ketiga faktor untuk mengukur keekonomian cadangan migas di atas merupakan yang paling umum disamping faktor-faktor sekunder lainnya, karena pengkuran ketiga faktor tersebut meliputi beberapa aspek penting. Sekian artikel pengetahuan kali ini, semoga menambah wawasan anda dalam bidang pengetahuan kegiatan bisnis hulu migas.