Peran Investor Pada Kegiatan Bisnis Hulu Migas

Kegiatan utama bisnis hulu migas hanya terdiri dari dua yaitu melakukan explorasi (exploration) dan exploitasi (exploitation atau biasa juga disebut dengan production). Kegiatan explorasi adalah kegiatan yang bertujuan untuk menemukan lokasi cadangan migas. Sedangkan kegiatan exploitasi adalah kegiatan untuk menggali (pengeboran) dan kemudian mengangkat minyak mentah dan gas bumi yang siap dijual. Jadi, kegiatan bisnis hulu migas intinya adalah mencari (mengeksplor) dan menggali (mengeksploitasi).

Flow diagram kegiatan bisnis hulu migas

Oleh karena itu, beberapa perusahaan yang bergerak di sektor hulu migas biasanya mencantumkan indentitas tersebut pada belakang nama perusahaannya. Misalnya anak perusahaan Petronas menggunakan nama Pteronas Carigali yang memiliki kegiatan mencari dan menggali (Exploration dan Explotation/Production). Begitupun dengan Pertamina, perusahaan ini juga memiliki anak perusahaan yang bergerak di sektor hulu migas yaitu Pertamina EP. EP adalah singkatan dari Exploration and Production.

Skematik Kegiatan Bisnis Hulu Migas

Dalam bentuk skema sederhana rantai kegiatan bisnis hulu migas dapat dilihat pada gambar di atas. Para investor sebelum mengeksekusi dan membeli interest penambangan migas pada suatu lahan yang berpotensi, mereka terlebih dahulu melakukan persiapan dan evaluasi terhadap teknologi dan kemungkinan proses yang paling memungkinkan serta dapat dijangkau oleh perusahaan. Pada tahapan paling awal perusahaan akan melakukan assessment terhadap teknologi yang akan digunakan dan signal processing.

Setelah itu, investor akan melakukan evaluasi geologi terhadap potensi lahan yang akan dibeli. Apabila berdasarkan hasil evaluasi tersebut menunjukkan tanda-tanda bahwa lahan tersebut layak untuk dikembangkan (dalam artian sesuai target perusahaan) maka investor akan melakukan akusisi lahan tersebut untuk memperoleh interest dan kemudian melakukan penambangan.

Kegiatan paling awal setelah mendapatkan interest untuk melakukan penambangan adalah menetapkan rencana pencarian dengan menbuat program kerja explorasi. Hasilnya kemudian akan dievaluasi, apabila cadangan migas ditemukan maka dilakukan delienasi untuk mengetahui batas-batas keberadaan dari cadangan migas tersebut.

Tahap selanjutnya ialah melakukan evaluasi teknis pengembangan dan evaluasi komersial. Pada saat itu analisis diarahkan terutama terhadap perhitungan keekonomian dengan memperhatikan perhitungan finansial dan risiko manejemen. Keputusan investor untuk melanjutkan atau tidaknya kegiatan penambangan migas akan sangat tergantung dari hasil perhitungan keekonomian. Investor selalu berfikir rasional dengan pertimbangan utama adalah untuk mengoptimalkan keuntungan yang diperoleh. Oleh karena itu jika dari perhitungan keekonomian tersebut tidak memberikan keuntungan maka pekerjaan atau proyek tersebut tidak akan dilanjutkan. Sebaliknya jika secara keteknikan dan secara keekonomian menunjukkan proyek tersebut layak untuk dikerjakan, maka pada tahapan berikutnya investor akan mematangkan skenario pengembangan lapangan.

Pada tahap ini, investor umumnya mengembangkan rencana pengembangan dengan berbagai opsi. Dari berbagi opsi tersebut akan dipilih opsi skenario pengembangan yang paling dianggap menguntungkan. Apabila skenario pengembangan telah dipilih, maka implementasi pengembangan tersebut dilaksanakan dan pembangunan fasilitas sudah bisa dimulai. Jangka waktu yang dibutuhkan sangat beragam antara suatu proyek dengan proyek lain, tergantung dari berbagai faktor.

Faktor besar kecilnya jumlah cadangan migas pada lapangan tersebut akan mempengaruhi besar kecilnya fasilitas produksi yang dibangun. Ktersediaan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan dan bahkan landasan pesawat akan sangat berpengaruh terhadap waktu yang dibutuhkan untuk membangun fasilitas produksi. Akan dibutuhkan waktu pembangunan fasilitas produksi yang lebih lama apabila lokasi cadangan migas yang ditemukan itu berada jauh dari pusat kegiatan perekonomian dan minimnya ketersediaan infrastuktur. Jika kondisi tersebut benar terjadi, maka kegiatan pertama kali yang biasanya dilakukan yaitu menyiapkan infrastruktur untuk kelancaran pembangunan fasilitas produksi. Beda halnya jika cadangan yang ditemukan berdekatan dengan infrastruktur sehingga pembangunan fasilitas produksi dapat segera dilaksanakan.

Pada beberapa kasus, keterlambatan pembangunan fasilitas produksi migas terjadi bukan karena alasan teknis namun lebih banyak disebabkan oleh berbagai permasalahan non teknis, seperti perizinan dan pembebasan lahan. Namun, biasanya permasalahan ini telah terealisasi sebelum investor melakukan kegiatan pembangunan fasilitas produksi. 

0 Response to "Peran Investor Pada Kegiatan Bisnis Hulu Migas"

Post a Comment

Berkomentarlah dengan sopan dan sesuai dengan konten blog, jangan meninggalkan link aktif karena akan kami anggap sebagai spam.