Prinsip Kerja Separator Horizontal dan Vertikal

Bentuk Separator Horizontal dan Vertikal
Separator Vertikal dan Horizontal
Dalam industri minyak maupun gas, terdapat salah satu alat produksi yang memiliki peranan penting demi terwujutnya produk yang memiliki kualitas yang baik. Alat tersebut disebut dengan separator, mungkin sebagian besar dari Anda yang membaca artikel ini sudah tahu banyak mengenai alat tersebut. Disini penulis akan mencoba mengulas kembali mengenai jenis sepataor veritikal dan horisontal beserta dengan prinsip kerjanya masing-masing.

Cara Kerja Separator Horizontal dan Vertikal

Secara garis besar, Separator adalah alat yang berfungsi untuk separasi dua fraksi minyak maupun fraksi gas. Proses pemisahan di dalam separator menggunakan prinsip separasi flash pada kondisi tekanan dan temeperatur tetap. Perlu Anda ketahui bahwa terdapat jenis separator yang didesain khusus untuk memisahkan fraksi atau zat-zat tertentu.

Umumnya separator yang sering kita temui di lapangan berbentuk seperti tabung dengan tekanan dan temperatur tertentu untuk memisahkan fase gas dan minyak secara optimum.

Separator Horizontal

Separator Horizontal didalamnya memiliki ukuran luas antara permukaan gas dan cairan yang lebih besar. Setiap permukaan memiliki sekat-sekat sepanjang area pemisah gasnya. Separator jenis ini biasanya lebih sering digunakan terhadap aliran yang memiliki rasio gas terhadap cairan yang lebih tinggi untuk arus yang berbuih.

Pada separator horizontal fluid akan mengalir secara horizontal dan secara bersamaan akan bersinggunagan pada permukaan cairan. Gas akan mengalir di antara penyekat-penyekat dan butiran-butiran cairan melekat pada penyekat dan akan membentuk film dan kemudian mengalir ke area cairan dari separator. Setiap pelat penyekat tersusun di sepanjang bejana secara berdekatan dengan rentang jarang yang sama dengan kemiringan 45 derajat.

Keunggulan dari separator horizontal yaitu pemasangannya yang sangat mudah serta tidak banyak mengambil ruang. Biasanya sepatarator ini dipasangan secara tersusun ke atas untuk dijadikan satu unit pemisahan bertingkat sehingga sangat mengehmat ruang. Selain itu, separator horizontal memiliki cost (biaya) yang lebig murah pada kapasitas yang sama.

Separator Vertikal

Separator vertical 2 fase (2 phase vertical separator) sering diaplikasikan untuk jenis fluid yang rasio gas terhadap cairannya rendah hingga sedang dan diperkiran akan sering terjadi slug atau kejutan cairan yang datang secara tiba-tiba. Pada bagian bawah bejana biasanya berbentuk cembung yang berfungsi sebagai tempat menampung pasir atau benda padat lainnya.

Saat beroperasi, perubahan inlet diverter (aliran masuk) akan menyebabkan cairan bersinggungan dengan dinding separator yang berbentuk film dan pada saat itu juga akan memberikan gerakan secara sentrifugal terhadap fluida. Sehingga akan terjadi pengurangan momentum seperti yang diinginkan dan membuat gas keluar dari film cairan kemudian naik ke bagian atas bejana sementara cairan akan turun ke bagian bawah.

Gas yang naik ke bagian atas bejana sebenarnya masih sedikit mengandung cairan sehingga untuk untuk menghilangkan cairan tersebut diperlukan mist eliminator atau sering juga disebut mist extractor. Mist extractor terletak pada bagian atas bejana yang biasanya terbentuk dari susunan kawat kasa dengan ketebalan tertentu yang dipasang melintang. Separator jenis ini umumnya digunakan pada tekanan kerja antara 50 hingga 160 psig.

0 Response to "Prinsip Kerja Separator Horizontal dan Vertikal"

Post a Comment

Berkomentarlah dengan sopan dan sesuai dengan konten blog, jangan meninggalkan link aktif karena akan kami anggap sebagai spam.