Gas Alam dan Penggunaanya

Artikel pengetahuan kali ini akan membahas mengenai gas alam dan penggunaanya pada berbagai bidang, entah itu untuk keperluan skala industri maupun rumah tangga. Tentu mayoritas dari anda telah mengetahui bahwa gas alam sama halnya dengan minyak bumi yang diperoleh dari dalam perut bumi, serta yang akan terlintas dalam fikiran anda tentu sebagai bahan bakar bila ditanya fungsi dari gas alam tersebut. Memang pada umumnya, sumber daya alam ini diperoleh dari dalam lapisan tanah, serta dominan digunakan sebagai bahan bakar. Namun, masih ada beberapa fungsi dari gas alam selain digunakan sebagai bahan bakar, itulah yang akan dijelaskan pada artikel ini.

Ladang gas

Seorang ahli atau calon teknik perminyakan tentu harus bisa memahami apa itu gas alam, serta senyawa apa saja yang terkandung di dalamnya. Walupun pemanfaatanya tidak jauh berbeda dengan minyak bumi, namun banyak hal yang membedakannya, baik itu dari bentuk fisik, unsur/senyawa penyusun utamanya dan sebagainya.

Pembentukan, Senyawa Penyusun dan Pemanfaatan Gas Alam

Seperti halnya minyak bumi, gas alam juga terbentuk dari berbagai macam hewan, tumbuhan dan mikroorganisme yang hidup ribuan hingga jutaan tahun yang lalu dan tertimbun di dalam lapisan tanah dengan rentan waktu yang cukup lama. Karena pengaruh waktu, disertai dengan adanya tekanan dan temperatur yang tinggi di dalam lapisan bumi membuat ikatan karbon pada timbunan organik tersebut terlepas, sehingga berubah menjadi gelembung-gelembung gas.

Sering juga ditemui kandungan gas dan minyak bumi terdapat dalam satu reservoir, atau sering disebut dengan associated gas. Hal tersebut disebabkan oleh letak kedalaman deposit tertimbun di bawah lapisan tanah, dimana semakin dalam deposit tertimbun, maka semakin tinggi juga tekanan dan temperatur di sekelilingnya. Umumnya, pada temperatur yang tidak terlalu tinggi, akan mengandung minyak bumi yang relatif lebih banyak, begitupun dengan sebaliknya, kandungan gasnya akan lebih banyak jika temperatur lapisannya lebih tinggi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, faktor penentu apakah deposit tersebut akan berubah menjadi minyak atau gas alam tergantung dari tekanan dan temperatur di sekelilingnya. Dari dasar itulah sehingga para ahli pada bidang teknik perminyakan akan lebih mudah mengetahui kandungan yang terdapat pada suatu reservoir apakah mengandung minyak atau gas, atau bahkan keduanya.

Senyawa Penyusun Gas Alam

Seperti penjelasan di atas mengenai pembentukan gas alam, maka dapat diartikan bahwa gas alam digolongkan sebagai energi/bahan bakar fosil karena berasal dari makhluk hidup dan terbentuk secara alami. Gas alam merupakan campuran yang mudah terbakar, serta tersusun dari senyawa kimia hidrokarbon diaman pada  kondisi temperatur dan tekanan atmosfir akan berbentuk fase gas.

Komposisi atau senyawa utama pada gas bumi yakni metana (CH4) yang mencapai 80% per volumnya. Metana merupakan molekul hidrokarbon dengan rantai terpendek dan paling ringan. Selain metana, terdapat juga kandungan hidrokarbon yang lebih berat dalam jumlah kecil, seperti propana (C3H8), butana (C4H10), etana (C2H6), serta sulfur. Gas alam biasanya ditemukan pada lokasi tempat pengeboran minyak bumi, tambang batu bara serta ladang gas itu sendiri.

Pemanfaatan Gas Alam

Pemanfaatan gas bumi pada zaman sekarang bisa dikatakan cukup banyak, khususnya dalam bentuk bahan bakar. Keunggulan yang dimiliki gas alam jika diolah menjadi bahan bakar yakni lebih efisien dan hasil pembakarannya lebih bersih. Pada keadaan murni, bentuk fisiknya tidak berbau, tidak berbentuk dan tidak berwarna. Gas alam ketika digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, rumah tangga atau industri akan menghasilkan pembakaran yang sempurna karena tidak menimbulkan jelaga (clean burning), sehingga emisi karbon yang dihasilkan sangat kecil dan tentunya tidak akan berdampak buruk terhadap lingkungan.

Terdapat berbagi macam sektor yang memanfaatkan gas bumi, seperti bahan bakar pembangkit listrik, bahan bakar industri dan tentunya bahan bakar untuk kendaraan bermotor. Selain sebagai bahan bakar, gas alam juga digunakan sebagai bahan baku pada beberapa pabrik kimia, misalnya sebagai bahan baku atau campuran pembuatan methanol, industri petrokimia, bahan baku pembuatan pupuk amonia, serta sebagai komuditas expor untuk pendapatan negara, contohnya dalam bentuk LNG (Liquefied Natural Gas).

Walaupun pemanfaatan gas alam cukup bervariasi, namun masih kalah populer dari minyak bumi. Padahal, jumlah cadangan gas alam sendiri jauh lebih besar dari minyak mentah. Merunut dari hal tersebut, kedepannya diharapkan agar penggunaan gas alam terutama dalam bentuk bahan bakar lebih ditingkatkan lagi, selain karena jumlah cadangan masih cukup besar, juga karena hasil pembakarannya lebih ramah lingkungan. Apalagi saat ini jumlah cadangan minyak bumi terus mengalami penurunan secara signifikan, sehingga perlu dilakukan pengalihan ke gas alam untuk menghindari kelangkaan bahan bakar hasil olahan minyak bumi di masa depan.

Baca Juga: Sifat-sifat Gas Alam dan Pengujian Komposisinya

Sekian artikel pengetahuan kali ini mengenai gas alam dan penggunaannya. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan anda, terutama bagi anda yang saat ini sedang menuntut ilmu pada bidang teknik perminyakan, Terima kasih.

0 Response to "Gas Alam dan Penggunaanya"

Post a Comment

Berkomentarlah dengan sopan dan sesuai dengan konten blog, jangan meninggalkan link aktif karena akan kami anggap sebagai spam.